
Rindu ini tak seperti biasanya, hatiku menatap cemas memburu wujudmu. Tidak melonjak kegirangan, dengan segudang cerita hari-hari kemarin yang tak sempat kau saksikan. Aku sudah menghitung dari dua hari kemarin dalam setiap detik yang semakin bertambah, tak sabar memastikan setiap inchi dari tubuhmu baik-baik saja.
Seharusnya, dua hari yang lalu rinduku genap. Entah dari mana datangnya angin yang membawa sepeda motor itu menubruk tubuhmu, dan diwaktu kemudian tubuhku membeku dengan telinga yang memanas. Degup jantung yang tak beraturan, lebih kencang dan menyesakkan karena mata ini tak mampu menembus pandangan berkilo meter dari jarakmu. Tidak bisa mengobati lukamu, sangat menyiksaku.
“Aku baik-baik saja.” suara di seberang sana melegakan hatiku
Akhirnya bulir cemas di ujung mata terjatuh, memberi kelegaan dan melancarkan kembali peredaran darah. Tapi hati ini tak bisa dibujuk, sebelum kau berada dalam dekapanku dan mata ini menangkap nyata wujudmu, rindu ini tak seperti biasanya.
*cerita saat mendengar kabar, kau mengalami kecelakaan.