One For All—All For One

Sahabat…aku tahu, setiap kali aku menatap matamu, aku akan bisa menguak sepetak langit. Dan jika aku menggenggam tanganmu, aku akan yakin bahwa matahari tak akan pernah berhenti bersinar…
Saat waktu menyatukan kita, ada keraguan bergelayut di pelupuk mata untuk satu hari yang mungkin menjauhkan kita…
Saat hari menyatukan kita, ada ketakutan menyerang untuk satu waktu tentang sebuah mimpi dan harapan…
Saat waktu dan hari, hari dan waktu menyatukan kita, maka jangan pernah lepaskan genggaman kita.

Di hari yang panas ini…aku adalah burung pipit kecil yang terbang melintasi garis matahari…merindukan berita-berita cinta, melompat dengan lompatan-lompatan yang kecil, menjajal keberanian bertualang, jauh dari sangkarnya yang menghangatkan.

Sahabat…
Dalam hitungan hari saat itu, aku tidak tahu kalau kau ada disampingku, kau pun mungkin tidak tahu kalau aku sedanga menunggumu…
Seandainya kita tahu, saat itu kita berjalan bersama melangkah dari huruf ke huruf, menghafal kata dan mengeja kalimat…bahkan kta pun tertawa bersama, kau dan aku…
Ya Sahabat!
Kita berjalan dan tertawa bersama, tapi pada dinding yang berbeda…
Kau tidak tahu…aku pun tidak tahu…
Dan kita terus menanti satu hari dan waktu, kita lepaskan tawa bersama, peluk rindu, dan tangis bahagia pada dinding yang sama…

Kita harus menghitung setiap hari yang hilang, sampai akhirnya…kita menari barang sekali.
Sabahat…
Dalam hitungan waktu kita melangkah, banyak hal dan cerita yang kita lewat
– Si kereta dorong yang hanya bisa berjalan kalo didorong
– Si burung merak yang angkuh mengibaskan ekornya, menantang setiap mata yang memandang
– Optimisme yang selalu ceria, ingat kan? Dia seperti poci teh yang selalu menari dan tetap menari meskipun terisi air panas sampai ke mulutnya
– Diamu yang bijaksana sahabat, seperti gunung yang menyaksikan segala peristiwa tidak beranjak karena bencana ato melonjak karena gembira
– Bahkan si ulat yang selalu berpikir tentang akhir dunia…dan si kupu-kupu yang hanya tahu bahwa hidup baru saja dimulai
– Dan dia ‘pengharapan yang menyenangkan’ dia selalu menjaga senyum kita, meskipun kita tidak mendapatkan apa yang kita inginkan, paling tidak kita pernah bahagia dengan pengharapan itu

Hmmm..sahabat…
Akhirnya aku tahu kau berada didekatku, dengan sejuta Tanya, amarah, perbedaan, kasih dan sayang…
Kau meraih tanganku, aku pun menoleh dank au pun tersenyum…
Kalau saja ada suryakanta…pasti wajah kita terpampang dengan mata yang menyipit karena malu dan bahagia…

Sahabat…
Dalam hitungan detik saat ini…
Ketika waktu dan hari memberikan sebuah kotak mimpi untuk kita isi bersama, meskipun hari akan segera pergi dan kita berkejaran dengan waktu, namun kau tetap tersenyum padaku…seperti dulu…diam…namun begitu memanggil.

Akhirnya kita bersama menghitung huruf demi huruf, mengumpulkan kata dan menyusun kalimat.
Ya Sahabat!
Selayaknya persahabatan itu bukanlah hari dan waktu…
Kau Tahu?
Persahabatan itu seperti cermin dalam hati kita…

#oneforall’allforone

Menyebut :
Aussy Mahardika Putri
Aulia Pawestri
Citra Operetta
Vitha Oktaviani
Mala Tri Marliana
Rini Siti Qodariah
Nina Kania
Vita Novianty
Maya Primayantie
Tatat
Dede Chatami Rifsina
Windy Lestari
Farina Pramanik
Rinrin Maharani