Saya kerja, hak saya meminta bayaran. Itu sah, dan dilindungi perundang-undangan. Beda halnya kalau saya menyantuni, anda boleh protes kalau saya minta bayaran. Kecuali, dengan jabatan yang sudah lumayan tinggi, rumah besar dan mobil mewah, anda lebih suka saya santuni. Saya paham, kenapa sikap anda begitu menggelikan. Anda tidak tahu, atau tidak mau tahu?
Ada pertanyaan?
Saya harap anda bertanya dengan cerdas. Saya tidak punya waktu โmeladeniโ orang yang otaknya plintat plintut apalagi banyak penyakit dihatinya. Seperti statement saya beberapa hari lalu โorang punya hak untuk berbicara apa saja, dan saya juga punya hak untuk tidak peduliโ.
Kalau anda melihat saya tetap berlari, meskipun batu sandungan anda taruh berkali-kali di kaki saya, itu bukan karena saya ingin menunjukkan bahwa saya yang benar dibandingkan ucapan anda. Melainkan, karena saya sangat peduli pada mereka yang mencintai saya, dan tidak ada kerikil mana pun yang bisa membuat saya berhenti berlari. Itu yang saya punya, dan anda tidak punya.
Dan kalau anda bisa melihat saya mampu mendaki puncak gunung, itu juga bukan karena ucapan tajam anda yang benar. Tapi bisa saya pastikan, selama dalam hati anda menggumpal penyakit, gunung mana pun tidak bisa anda daki.
*sorrysorrytosay, lidah anda sudah menjatuhkan penilaian bahwa anda bukan siapa-siapa di mata saya (ilfeel cyyyn *kalokataanak940L).
Titik. Habis perkara.